AKU BERIKAN SEMUA DOAKU UNTUK KESELAMATANMU

 

Aku ingin terbang bersama capung-capung yang aku lihat sore tadi, berterbangan kesana dan kemari bersama dengan semua kerabatnya. Melihat capung-capung sore tadi membawa ku pada keinginan yang tidak pernah sekalipun aku dapatkan sewaktu anak-anak sampai beranjak remaja bahkan sampai setelah aku selesai menyelesaikan masa remajaku. Aku sudah sering sekali mengatakan pada hatiku untuk berkata “tidak apa-apa” agar hatiku merasa baik-baik saja. Namun kata-kata itu tidak bertahan lama. Kadang kala aku menjadi lemah sampai tidak berdaya, meratapi nasib seperti anak yang sebatang kara. Rasanya keberuntungan tidak pernah ada di pihakku. Kegelapan selalu menyelimutiku. Tidak ada seukir senyum yang tercetak di dua ujung garis bibirku.

Kehampaan selalu menerpaku. Aku tidak bisa mengatakan aku tidak ingin hidup seperti ini. Tetapi, jahat sekali aku jika saat ini aku merusak kebahagiaan mereka yang sudah susah payah menantikan kehadiranku kala itu. Lalu jika begitu apa bedanya aku dengan perempuan itu, yang datang lalu merusak semua hal yang seharusnya aku dapatkan didalam hidupku. Kejadian itu amat begitu cepat hingga akupun tidak bisa berbuat apa-apa. Pintar sekali perempuan itu. Merebut pahlawanku disaat aku masih belum mengerti akan sebuah kehidupan yang fana ini. Pernah sesekali aku membayangkan pikiranku saat ini berada di belasan tahun yang lalu, Ketika pahlawanku di rebut oleh perempuan itu. pasti aku akan menghentikan kejadian tersebut dengan lantang seperti saat aku berorasi Ketika aku membela sebuah keadilan.

Tetapi itu hanya sebuah bayangan. Aku paham. Ini adalah sebuah jalan yang harus aku lalui. Meski jalannya tajam aku yakin bisa terus berjalan meski dengan rasa kesakitan yang mendalam. Sudah lama aku mencoba untuk selalu berdamai dengan sebuah keadaan. Sesekali berhasil tetapi sesekali juga gagal. Namun hal itu terus saja aku lakukan. Meski aku sering jatuh berkali-kali, itu tidak apa, yang terpenting aku sudah berusaha untuk terus mencoba dan mencoba.

Panjang sekali ceritanya. Jika aku menceritakan semuanya kepadamu. Aku takut kamu ada didekatku bukan karena merasa sayang tetapi merasa kasian. Aku tidak ingin hal itu terjadi pada perasaanmu. Kala itu, Ketika aku memilihmu untuk menjadi kekasihku. aku merasa yakin kamu bisa menjadi obat untuk luka yang aku punya saat ini. Dan ternyata perkiraan ku benar. Kamu bisa menjadi obat untuk luka yang susah sekali sembuhnya. Kamu membawaku pada capung-capung yang berterbangan itu. Membawaku pada harapan yang akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Kamu sangat baik sekali. Kamu mampu menggantikan peran pahlawan itu. Aku harap kamu selalu seperti ini. Menjadi kebahagiaan yang abadi didalam hidupku. Aku berharap kamu tidak membuat Bahagia ini menjadi semu. Setiap hari aku selalu mendoakan mu. Mendoakan keberadaanmu. Mendoakan aktifitasmu dan mendoakan perasaanmu agar tetap sayang kepadaku.

Panjang sekali doaku untuk kamu hingga kadang-kadang aku lupa untuk mendoakan diriku sendiri. Kamu begitu sangat berarti untuk kehidupanku. Maka dari itu aku berikan semua doaku untuk keselamatanmu. Terimakasih untuk hal-hal yang kamu beri kepadaku. Meski aku sudah pernah jatuh berkali-kali. Selagi ada kamu yang mau menadahkan tangan untukku. Aku yakin bisa untuk bangun Kembali.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEOTHERMAL MERUSAK KENANGAN MASA KECILKU

Biar mereka yang hilang, kamu jangan