GEOTHERMAL MERUSAK KENANGAN MASA KECILKU
Malam ini aku sedang menikmati tulisan-tulisan terkait pembangunan pembangkit tenaga panas bumi (pltpb) yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, membaca tulisannya semakin aku merasakan aku berada di wilayah yang sedang berada di zona merah saat ini, meski daerah aku pun juga berada di zona merah namun masih tidak separah seperti di daerah-daerah yang sudah jadi pembangunanya dan bahkan sudah mereka rasakan sendiri dampaknya.
Salah satu yang aku baca adalah pembangunan pltpb yang berada di wilayah dieng, aku sangat amat shok sebenarnya saat membaca artikel tersebut karena meski aku sering sekali mendengar cerita dari kawan-kawan dieng terkait dampak yang ada disana tetapi ini lebih lengkap dan detail sekali.
Karena tulisan tersebut aku jadi teringat daerahku yang sekarang juga berada di zona merah, sudah dari 2013 lalu tempat tinggal ku di usik oleh hewan hewan yang akan membangun proyek gheotermal ah aku sebut apa ya mereka? Aku sebut hewan tetapi mereka jauh lebih buruk daripada hewan, aku sebut mereka iblis tapi mereka Nampak dan perlakuannya melebihi iblis tidak ada bentuk atau wujud yang bisa untuk menjadi sebutan nama mereka.
Awal aku sama sekali tidak pernah memikirkan pembangunan itu sebenar nya karena menurut ku, ada ataupun tanpa adanya proyek pembangunan tersebut aku akan tetap hidup dan mencari materil sendiri. Siapa yang akan menjamin hidupku, mereka mana mungkin mau menjamin kehidupanku bukan, bahkan aku berpikir ada bagusnya proyek tersebut di bangun agar aku tidak usah susah-susah lagi mencari pekerjaan yang jauh dari tempat tinggalku.
Tetapi setelah aku membuka Kembali kenangan-kenangan masa kecilku, ternyata aku gemar sekali bermain apalagi bermain dengan alam meski terkadang menyiksa hewan-hewan yang tidak bersalah haha lucu sekali rasanya ingat masa kecil, bermain rumah-rumahan, membuat kue dari tanah yang ada di dihalaman rumah untuk di perjual belikan, membuat kerajinan dari tanah liat yang ada di tempat tinggal ku, mengambil dedaunan dari pohon barenuk untuk di jadikan sebuah mata uang, mengambil capung untuk mengafirmasi mitos agar tidak mengompol, memperhatikan kupu-kupu yang sedang terbang dengan memperhatikan warna-warna nya yang indah dan coraknya yang unik, mendengarkan burung-burung berkicau setiap pagi dan sore, mengambil belalang di sawah setelah hujan dan memasaknya dengan bumbu asal-asalan yang terpenting renyah setelah hujan, menyuraki tando yang bergelayutan di batang pohon kelapa, mengambil tutut di setiap sore, menjaili keong agar masuk kedalam rumahnya sampai tidak keluar lagi dari rumah nya, menganggu semut yang sedang berjalan bersama sama. Hal tersebut sangatlah amat aku rindukan dan ingin rasanya aku Kembali lagi pada masa itu dan melihat mereka. Bukan hanya itu ada juga permainan masa kecil yang tidak bisa dilupakan begitu saja seperti bermain bola setelah hujan di sawah yang sudah di panen padinya, beramain tingjaripitan di sawah tersebut, membuat boneka Jerami dari bekas hasil panen yang akan di bakar oleh petani, memanjat pohon-pohon untuk dijadikan rumah atau kendaraan, berenang di sungai yang air nya jernih dan melimpah dengan bebek-bebekan favorit aku, dan masih banyak lagi.
Itulah penyebab kenapa sampai saat ini aku menolak adanya pembangunan geothermal di daerah ku, aku tidak perduli dengan lowongan pekerjaan bulshit itu, aku hanya perduli dengan mereka dan tempat yang pernah mengisi kebahagiaan ku kala aku kecil dan aku ingin anak-anaku pun juga merasakan kebahagiaan yang aku rasakan pada saat aku kecil.
Mungkin akan banyak pertanyaan terkait tentang apa hubungannya penolakan pembangunan geothermal dengan kenangan masa kecil?
Hubungannya karena dampak geothermal amat sangat akan merusak segalanya, dia akan merusak dan merampas ruang hidup mahluk hidup yang ada di tempat tinggal ku, dia akan merampas segala hal yang ada didalam masa lalu ku, dia akan merampas lahan sawah ku yang kala kecil aku jadikan itu tempat bermain, dia juga akan mengambil mata pencaharian orang tua kami yang ada di desa, dia akan merampas tanah, tumbuhan dan hewan yang selama ini menemani hari-hariku sampai aku di usia sekarang.
Lantas bagaimana nanti dengan nasib kupu-kupu ku yang indah itu, akan tinggal dimana mereka jika alamnya sudah di rusak oleh pembangunan geothermal itu.
Lantas bagaimana nanti dengan nasib lauk pauk ku jika belalang dan tututku hilang karena adanya pembangunana geothermal itu
Lantas bagaimana dengan nasib kerajinan asbak dan patung ku jika tanah ku kalian semen untuk kebutuhan pembangunan geothermal itu
Lantas bagaimana dengan nasib kejailan ku jika keong ku punah karena airnya yang kering sebab untuk kebutuhan pembangunan geothermal itu
Lantas bagaimana dengan telingaku yang ingin mendengarkan kicawan alami dari halaman rumah ku jika burungku kehilangan udara segar untuk terbang bebas dan bernyanyi karena asap geothermal itu.
Lantas bagaimana dengan fokusku dalam menghitung mahluk kecil jika semutku tidak lagi berurutan berjalan di atas dinding rumah ku karena sudah retak akibat pengeboran pembangunan geothermal itu
Lantas bagaimana dengan mata uang mainan ku jika pohon-pohon itu mati karena tanah nya sudah tidak bagus lagi untuk mereka hidup karena pembangunan geothermal itu
Sekarang saja aku sudah jarang sekali melihat keberadaan mereka karena iklim yang tidak menentu karena banyaknya pembangunan energi terbarukan diluar sana yang dampak nya sampai ke daerah tempat tinggal ku, tetapi meski begitu masih ada sedikit syukur karena mereka tidak punah dan hilang begitu saja, maka nya aku sangat amat membenci pembangunan yang ada di daerah ku sebab aku khawatir mereka akan hilang dan aku tidak bisa melihat mereka lagi Ketika aku tua nanti.
Lantas bagaimana dengan anak-anakku nanti jika mereka yang pernah ada di dalam cerita hidupku punah begitu saja karena proyek sialan itu! Rasa nya tidak lucu Ketika aku menceritakan masa kecil ku tetapi mereka sudah tidak ada, haha aku seperti bercerita sembari menghayal jika mereka nyata jika wujudnya tidak ada lagi karena proyek sialan itu.
Dampak nya sangat amat banyak sekali ceritaku mungkin hanya satu dari beberapa dampak yang akan terjadi jika pembangunan geothermal ini terjadi di daerahku dan bukan hanya aku dan mereka yang disini yang akan merugi tetapi juga kalian yang membaca tulisan ini namun tidak ikut sama sama menolak bersamaku juga akan ikut merugi.
Aku hanya ingin hidup seperti aku hidup pada saat masa kecilku dengan lingkungan yang sangat asri dan menyegarkan, seperti nya saat itu aku akan mati Bahagia karena masih bisa menghirup nafas segar setelah menghembuskan nafas terakhirku bukan menghirup polusi kotor yang berasal dari gas geothermal itu.
Mungkin juga akan banyak yang beranggapan jika pikiran ku tidak lah maju karena masih berbenturan dengan masa lalu tetapi menurut ku pikiran yang maju yaitu dimana kita memikirkan untuk generasi kita agar bisa bernafas lega dan sehat bukan bisa bernafas tapi mempunyai penyakit ISPA yang terjadi di salira dan suralaya.
Komentar
Posting Komentar